Dalam Islam, setiap ibadah yang diwajibkan memiliki ketentuan khusus agar diterima oleh Allah SWT. Salah satu ibadah yang memiliki ketentuan tersebut adalah Sholat Jumaat, di mana salah satu syarat sahnya adalah didahului dengan dua khutbah. Khutbah ini bukan sekadar syarat formal, tetapi memiliki makna mendalam dalam menyampaikan nasihat, peringatan, serta ajakan kepada jemaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Dalam artikel ini, kita akan mengupas rukun khutbah Jumaat secara lengkap, termasuk syarat, tata cara, dan contoh penerapannya.
Apa Itu Khutbah Jumaat?
Khutbah Jumaat adalah penyampaian pesan agama yang dilakukan oleh khatib sebelum pelaksanaan sholat Jumaat. Khutbah dilakukan dua kali dengan selingan duduk di antara keduanya. Khatib harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar khutbahnya dianggap sah dan sholat Jumaat dapat diterima.
Syarat Sah Khutbah Jumaat
Sebelum membahas rukun khutbah, berikut adalah beberapa syarat sahnya:
- Dilakukan sebelum sholat Jumaat.
- Dilakukan dalam keadaan berdiri (jika mampu) dan duduk di antara dua khutbah.
- Dilaksanakan secara berkesinambungan (muwâlah) tanpa jeda yang terlalu lama.
- Dilaksanakan dengan suara yang dapat didengar oleh jemaah.
- Dibawakan dalam bahasa Arab minimal pada bagian rukunnya.
- Dihadiri oleh sekurang-kurangnya 40 orang jemaah (mengikut mazhab Syafi’i).
Rukun Khutbah Jumaat
Khutbah Jumaat memiliki lima rukun utama yang harus dipenuhi agar khutbah dianggap sah. Berikut adalah rukun khutbah beserta penjelasannya:
1. Memuji Allah di Kedua Khutbah
Setiap khutbah harus dimulai dengan pujian kepada Allah menggunakan lafaz seperti:
- “Alhamdulillah”
- “Nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruhu”
- “Lillahi al-hamdu”
Contoh pelafalan yang benar:
“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberi kita nikmat iman dan Islam.”
Contoh pelafalan yang salah:
“Asy-syukru lillâhi” (kerana tidak menggunakan akar kata “hamdun”).
2. Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Shalawat harus dibaca pada kedua khutbah dengan lafaz yang mengandung kata “shalat”, misalnya:
- “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad”
- “Ash-shalatu wa as-salamu ‘ala Sayyidina Muhammad”
Contoh pelafalan yang benar:
“Ash-shalatu wa as-salamu ‘ala Rasulillah.”
Contoh pelafalan yang salah:
“Sallallahu ‘alaihi wa sallam” (kerana menggunakan kata ganti “dhamir” tanpa menyebutkan nama Nabi secara jelas).
3. Berwasiat dengan Takwa kepada Allah
Dalam kedua khutbah, khatib wajib mengajak jemaah untuk bertakwa. Tidak ada lafaz khusus, asalkan isinya mengajak kepada kebaikan dan menjauhi maksiat, seperti:
- “Ittaqullaha haqqa tuqatihi” (Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa)
- “Athi’ullaha wa rasulahu” (Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya)
Contoh penyampaian yang benar:
“Wahai kaum Muslimin, bertakwalah kepada Allah dalam setiap langkah kehidupan kita.”
4. Membaca Ayat Suci Al-Qur’an
Pada salah satu dari dua khutbah, khatib wajib membaca ayat Al-Qur’an yang memiliki makna yang jelas dan lengkap.
Contoh ayat yang sering dibaca:
“Ya ayyuhalladzina amanu ittaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun.” (QS. Ali Imran: 102)
Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk bertakwa dan tetap dalam keimanan hingga akhir hayat.
5. Mendoakan Kesejahteraan bagi Kaum Muslimin di Khutbah Kedua
Di khutbah kedua, khatib wajib mendoakan kebaikan bagi kaum Muslimin dengan lafaz seperti:
- “Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mu’minina wal mu’minat.”
- “Nas’aluka ya Allah al-‘afwa wal ‘afiyah fid dunya wal akhirah.”
Contoh doa yang benar:
“Ya Allah, ampunilah dosa kami, dan berikanlah rahmat kepada umat Islam seluruhnya.”
Struktur Lengkap Khutbah Jumaat
| Bagian Khutbah | Isi Utama |
|---|---|
| Khutbah Pertama | 1. Pujian kepada Allah |
| 2. Membaca shalawat kepada Nabi | |
| 3. Berwasiat tentang takwa | |
| 4. Membaca ayat Al-Qur’an | |
| Khutbah Kedua | 1. Pujian kepada Allah |
| 2. Membaca shalawat kepada Nabi | |
| 3. Berwasiat tentang takwa | |
| 4. Membaca doa untuk kaum Muslimin |
Contoh Praktis Khutbah Jumaat Singkat
Berikut adalah contoh ringkas teks khutbah Jumaat:
Khutbah Pertama:
“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Ash-shalatu wa as-salamu ‘ala Sayyidina Muhammad. Wahai jemaah sekalian, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: ‘Ya ayyuhalladzina amanu ittaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun.’ (QS. Ali Imran: 102).”
Khutbah Kedua:
“Segala puji bagi Allah, ash-shalatu wa as-salamu ‘ala Rasulillah. Wahai kaum Muslimin, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah. Semoga Allah mengampuni dosa kita semua. Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mu’minina wal mu’minat.”
Khutbah Jumaat bukan sekadar formaliti, tetapi memiliki peranan penting dalam membimbing umat Islam. Lima rukun khutbah harus dipenuhi agar khutbah sah dan memberikan manfaat bagi jemaah. Dengan memahami dan menerapkan rukun-rukun ini, kita dapat memastikan pelaksanaan sholat Jumaat sesuai tuntunan Islam.
